Metroterkini.com - Seorang ibu pemberani di India mengejar macan tutul sejauh lebih dari 1,6 kilometer dan melawannya dengan tangan kosong untuk menyelamatkan putranya.
Melansir Oddity Central, Selasa (7/12/2021), ibu tersebut bernama Kiran Baiga dari Desa Badi Jhiriya Negara Bagian Madhya Pradesh, India.
Kejadian bermula saat Kiran duduk di luar gubuknya bersama ketiga anaknya, termasuk seorang bayi di pangkuannya, pada 28 November.
Tiba-tiba, seekor macan tutul menerkam salah satu anaknya, Rahul, yang masih berusia 6 tahun. Kejadian tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Kucing besar tersebut mencengkeram rahang anak laki-laki itu dan berlari menuju Taman Nasional Sanjay Gandhi di dekat desa.
Tanpa berpikir panjang, Kiran langsung menyerahkan bayinya kepada anaknya yang lain, menyuruh mereka untuk tinggal di gubuk mereka. Setelah itu, dia mulai berlari mengejar macan tutul untuk menyelamatkan anaknya.
Setelah berlari sekitar 1,6 kilometer di malam hari, Kiran berhasil menyusul. Macan tutul tersebut sedang duduk bersama mangsanya. Berbekal naluri keibuan yang kuat, wanita muda langsung menerjang macan tutul, berupaya membebaskan putranya dari cakar hewan buas itu dengan tangan kosong. Namun, macan tutul itu tidak ingin berpisah dengan makanannya dengan mudah. Dia balas menyerang Kiran tepat setelah Rahul dibebaskan.
Kiran menderita luka saat mencoba menangkis serangan macan tutul, dan dia mungkin akan berakhir sebagai korban bersama putranya. Namun takdir berkata lain, penduduk desa telah mendengar tentang serangan macan tutul tersebut dan mereka menyusul Kiran ke taman nasional.
Para warga desa berteriak dengan keras untuk menemukan Kiran. Tatkala macan tutul mendengar keriuhan, dia kabur dan pergi lebih dalam ke hutan.
Jagran English melaporkan, Kiran dan anak laki-lakinya yang berusia enam tahun terluka karena insiden tersebut. Tetapi, beruntungnya, mereka berhasil lolos dengan selamat.
Rahul saat ini dirawat di rumah sakit. Orang-orang suku yang tinggal di dekat Taman Nasional Sanjay Gandhi mengeklaim bahwa serangan oleh hewan liar semacam itu menjadi sangat sering.
Desa Badi Jhiriya terletak di zona penyangga, dan penduduk setempat terus-menerus hidup dalam ketakutan akan serangan hewan buas. [**]